Kita sering mendengar adanya ayat-ayat Syifa. Susunan ayat-ayat Syifa itu adalah pengalaman tajarrub oleh para ulama. Tetapi pernahkah kita mendengar ayat-ayat Sakinah. Sebagaimana ayat-ayat Syifa untuk menyembuhkan penyakit samada lahiriah maupun batiniah, maka demikianlah pulak ayat-ayat sakinah. Ia memberikan ketenangan jiwa sebagaimana namanya. Jiwa yang tidak tenteram perlu ditenangkan dengan ayat-ayat sakinah. Melalui ketenangan jiwa, barulah seseorang yang beriman itu akan memanjat tangga taqarrub kepada Allah serta merentasi jalan hidup dengan sentosa dan bergaya.
Ayat-ayat sakinah itu ialah:
Membaca ayat-ayat sakinah bukan sebuah wirid yang warad. Tetapi ia adalah tajarrubat yang diamalkan oleh ulama. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah diriwayatkan pernah mengatakan bahawa di kala beliau dihimpit masalah dengan beban yang menyesakkan, dia membacanya dan menurutnya ia memberikan kesan kepada jiwanya. Muridnya Ibn Qayyim melaporkan hal yang serupa.
Maka, sesiapa yang mahu mengamalkan, maka beramallah sebagai sebuah mujarrabat. Ia bukan sunnat dan jauh sekali kewajipan. Sama halnya dengan apa yang kita panggil sebagai ayat-ayat Syifa.
Rujuk : Madarijus Salikin; (2/502-504)
Ayat-ayat sakinah itu ialah:
الأولى : قوله تعالى : وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ آيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ
Dan nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan[156] dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
(Surah Al-Baqarah: Ayat 248)
Dan nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan[156] dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
(Surah Al-Baqarah: Ayat 248)
الثاني : قوله تعالى : ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِين
Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang- orang yang kafir, dan Demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.
(Surah At-Taubah: Ayat 26)
الثالث : قوله تعالى : ( إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا)
Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah Telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia Berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang Tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Surah At-Taubah:Ayat 40)
الرابع : قوله تعالى : هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ
Dia-lah yang Telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang Telah ada). dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana,
(Surah Al-Fathu: Ayat 4)
الخامس : قوله تعالى : لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Sesungguhnya Allah Telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).
(Surah Al-Fathu: Ayat 18)
السادس : قوله تعالى : إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (iaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
(Surah Al-Fathu: Ayat 26)
Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang- orang yang kafir, dan Demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.
(Surah At-Taubah: Ayat 26)
الثالث : قوله تعالى : ( إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا)
Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah Telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia Berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang Tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Surah At-Taubah:Ayat 40)
الرابع : قوله تعالى : هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ
Dia-lah yang Telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang Telah ada). dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana,
(Surah Al-Fathu: Ayat 4)
الخامس : قوله تعالى : لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Sesungguhnya Allah Telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).
(Surah Al-Fathu: Ayat 18)
السادس : قوله تعالى : إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (iaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
(Surah Al-Fathu: Ayat 26)
Membaca ayat-ayat sakinah bukan sebuah wirid yang warad. Tetapi ia adalah tajarrubat yang diamalkan oleh ulama. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah diriwayatkan pernah mengatakan bahawa di kala beliau dihimpit masalah dengan beban yang menyesakkan, dia membacanya dan menurutnya ia memberikan kesan kepada jiwanya. Muridnya Ibn Qayyim melaporkan hal yang serupa.
Maka, sesiapa yang mahu mengamalkan, maka beramallah sebagai sebuah mujarrabat. Ia bukan sunnat dan jauh sekali kewajipan. Sama halnya dengan apa yang kita panggil sebagai ayat-ayat Syifa.
Rujuk : Madarijus Salikin; (2/502-504)
0 comments:
Post a Comment