Budi
baik dan jasa orang kafir hendaklah dihargai. Soal kekafirannya adalah
soal lain. Jika ada kebaikannya, maka kebaikannya itu perlu dibalas
baik. Inilah akhlak mulia ajaran Islam yang diajarkan nabi SAW. Sikap
ini boleh dilihat bagaimana luahan nabi SAW terhadap kebaikan seorang
kafir Makkah yang bernama Mut'im bin 'Adi. Selama nabi berdakwah di
Kota makkah, dia tidak memusuhi nabi SAW, bahkan dia membela nabi serta
orang Islam.
Ahli
sejarah meriwayatkan bahawa di kalangan enam ornag perwakilan Kota
Makkah yang menyokong pembatalan pemulauan ke atas Bani Hasyim , salah
satunya adalah Mut'im bin 'Adi.
Ketika
nabi mendapat musibah dalam dakwahnya di Taif, baginda mahu kembali
semula ke Makkah. Namun, pemuka Quraisy seperti Abu Jahal dan yang
seangkatan dengannya menghalang nabi SAW kembali semula ke Makkah. Akan
tetapi, Mut'im bin "adi, atas kebertanggungjawapannya sebagai orang
berpengaruh di Kota Makkah, telah membawa nabi masuk semula dan
mempertahankan hak nabi untuk kembali ke Kota Makkah. Dia membela nabi
daripada diapa-apakan oleh pemuka -pemuka Makkah yang membencinya.
Kerena kenangan indah dna budi baik Mut'im itu, nabi SAW menyebutkan dalam peristiwa tawanan perang Badar:
"
Kalau seandainya Mut'im bin Adi masih hidup dan dia datang minta aku
bebaskan tawanan perang Badar itu, nescaya aku bebaskan mereka".
Inilah
akhlak Islam.Akhlak Islam mengajar kita mengenang kebaikan orang
sekalipun daripada orang kafir. Jangan kerana seseorang itu kafir atau
musyrik, kita menafikan keperluan memuji kebaikannya.
Selain itu, terdapat dalil jelas dalam Quran menggesa agar kita berlaku baik kepada orang kafir yang tidak memerangi kita. Firman Allah SWT:
Selain itu, terdapat dalil jelas dalam Quran menggesa agar kita berlaku baik kepada orang kafir yang tidak memerangi kita. Firman Allah SWT:
لَا
يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ
مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُقْسِطِينَ إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ
وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ
وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ) الممتحنة/ 8، 9
8. Allah tidak melarang
kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
9. Sesungguhnya Allah
Hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu
Karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk
mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah
orang-orang yang zalim.
0 comments:
Post a Comment