Kita berharap kalau orang yang menghina Allah atau Rasulullah itu akan mendapat balasan. Kalau ikut kita, biar orang itu mendapat hukuman segera atas kelancangannya. Biar lidah yang mencela itu jadi kelu dan bisu hilang kudrat bicara. Kalau tangan yang menulis atau kaki yang memijak Quran, biar si pelakunya terkena tulah anggota itu jadi bengkak untut atau kemalanan sampai putus. Biar petir dari langit menyambarnya.
Tapi itu tidak berlaku?
Seolah-olah Allah lemah dan tidak mampu membalasnya.
Sejenak, mari kita bandingkan dengan kita. Sewaktu kita digigit nyamuk dan nyamuk berjaya menghisap darah kita lalu terbang pergi, apakah kita menyimpan dendam kepadanya hingga memburu nyamuk itu hingga ke sarangnya? Tidak bukan?
Kita anggap gigitan nyamuk itu hal kecil dan kita lebih besar dariapada nyamuk itu. Padahal nyamuk anggap dirinya menang, hebat dan pintar. Kalau kita dapat mendengar ejekkan nyamuk kepada kita, kita akan tersengeh. Apalah nilainya kemenangan sang nyamuk itu?
Demikian Allah ke atas musuh-musuhnya. Dia maha besar dan tidak terjejas dengan penghinaan mereka ke atasNya.
0 comments:
Post a Comment