Allah SWT berfirman dalam surah Al-Fath, ayat 29:
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ
" Muhammad Rasulullah dan orang-orang yangbersama dengannyabersikap keras ke atas orang yang akfir dan berkasih sayang sesama mereka ".
Ketika berlaku perang antara rejim Tel Aviv dengan Gerakan Hamas, ada di kalangan orang Islam yang menunjukkan watak lunak kepada pihak Zionis itu, sebaliknya bersikap keras kepada Hamas. Zionis itu terang lagi bersuluh kekafirannya. Sudahlah kafir, harbi pula. Apakah tidak cukup untuk menjadi harbi apabila mereka membunubh kaum muslimin, merampas tanah-tanah mereka serta menghalau keluarkaum muslimin dari bumi mereka, yakni Palestin.Zionis itu juga menginjak kehormatan Masjid Aqsa yang dimuliakan Islam dan ditetapkan sebagai garis merah yang tidak boleh dilangkaui.
Cukuplah dalil bersar itu untuk dikatakan bahawa Zionis rejim Tel Aviv sebagai kafir harbi. Mereka kafir yang diharuskan untuk diperangi, bahkan dalam kondisi sekarang, wajib diperangi.
Malangnya, ada kalangan orang Islam, terlebih pula kalangan yang menunjukkan personaliti sebagai ulama dan agamawan Islam, sikap mereka lunak kepada Zionis itu. Zionis itu menceroboh Gaza dan membunuh warganya. Zionis itu menjatuhkan bom-bom yang meranapkan bangunan dan rumah-rumah, bahkan hospital dan masjid. Pun begitu, para ulama dan agamawan itu tidak terdetik hatinya untuk menyalahkan sang zionis. Telunjuknya ditudingkan kepada Hamas yang muslim mujahid dan insya Allah mukmin. Hamas dipertanggungjawapkan atas musibah yang sedang dialami warga Gaza. Aksi Tufan Al-Aqsa pada 7 Oktober dicap sebagai angkara murka yang membuatkan rejim Tel Aviv bertindak. Seolah-olah regin tersebut tidak bersalah dan mereka hanya mempertahankan diri.
Sungguh celaka ada orang Islam yang masih tidak kenal perangai kelompok zionis itu. Masih mensucikan mereka dari dosa-dosa bertimbun mereka ke atas rakyat Palestin selama 75 tahun di bumi Palestin. Sesungguhnya setiap kelompok ada lahannya dalam berkata-kata. Kata-kata yang bernapa mencemuh Hamas dan memberikan kemaafan kepada Zionis atas tindak tanduk mereka adalah lahan para mufiqin. Awaslah setiap diri dari terjerumus dalam penyakit jiwa yang merosakkan iman!
Hamas adalah para pejuang yang bangkit mempertahankan maruah yang diinjak selama 75 tahun. Tatkala saudara muslim di negara-negara Arab sekeliling hanya menjadi penonton dan takut di depan tikus Zionis, salahkah Hamas bangkit menyembuhkan jiwa-jiwa orang beriman yang ada di seluruh dunia? Salahkah Hamas membalas penderitaan dengan penderitaan?
Wahai orang yang berkerudung kepala dengan kain serban dan membela janggut syiar Nabi....tidakkah kalian memiliki basirah buat membezakan antara iman dan kafir? Antara adil dan zalim? Antara kemanusiaan dan kebinatangan?