Add caption |
Hj. Yasin, pemilik Madraza. |
Sukarelawan bersama Hj. Yasin |
Generasi baru berpalit tahi judi |
Add caption |
Hj. Yasin, pemilik Madraza. |
Sukarelawan bersama Hj. Yasin |
Generasi baru berpalit tahi judi |
Posted by PERENUNG LANGIT at 11:13 AM 0 comments
Labels: Catatan (Lokasi)
Posted by PERENUNG LANGIT at 12:51 AM 0 comments
Labels: kritikan
Posted by PERENUNG LANGIT at 5:21 PM 0 comments
Labels: Belasungkawa
Allah berfirman:
Posted by PERENUNG LANGIT at 11:57 PM 0 comments
Labels: Tafsir
Posted by PERENUNG LANGIT at 11:55 PM 0 comments
Labels: Tafsir
Posted by PERENUNG LANGIT at 6:54 AM 0 comments
Labels: Pendapat
Posted by PERENUNG LANGIT at 5:59 AM 0 comments
Labels: hadis
Posted by PERENUNG LANGIT at 11:58 PM 0 comments
Labels: Pandangan
Posted by PERENUNG LANGIT at 6:01 AM 0 comments
Labels: kritikan
Posted by PERENUNG LANGIT at 1:43 PM 0 comments
Labels: Tafsir
Posted by PERENUNG LANGIT at 12:24 PM 0 comments
Labels: Tafsir
Posted by PERENUNG LANGIT at 1:09 AM 0 comments
Labels: Tafsir
Posted by PERENUNG LANGIT at 6:08 AM 0 comments
Labels: Tafsir
Posted by PERENUNG LANGIT at 1:26 AM 0 comments
Labels: Sajak
Posted by PERENUNG LANGIT at 12:28 AM 0 comments
Labels: Tafsir
Mengenang merdekanya tanah pertiwi ini
kita diajak mensyukuri nikmat keamanan
kita diseru pelihara keamanan
jangan digadai sebuah kedamaian
untuk menggapai impian
di luar kemampuan.
ya...syukurlah negara kita masih aman
Tidak bergolak seperti Mesir dan Syria
Itulah akibat jika menjadi pelampau agama
Syu'ara Utusan penasaran tiba-tiba mengilas kesimpulan.
Pada saat saudara menderita
masih mampukah kita berbahasa bangga
Ya Salam...
Bukan kamu melakarkan keamanan
Allahlah yang menguji kamu untuk mesyukuri
dengan rasa rendah diri.
Jangan membangunkan ananiah
dalam dunia bergolak
kelak bila roda kita di bawah
kita menjerit mohon prihatin.
Posted by PERENUNG LANGIT at 11:22 PM 0 comments
Labels: Sajak
Jika As-Sisi mimpikan taubat
Akan aku katakan padanya
tunggulah sahaja dawair
Setelah tanganmu berlumuran darah
Setelah kibriya' menjulang liwa'
apa diharap insaf teriak?
Memang Tuhan Huwal Ghafur
namun Firaun mati takbur
darah bani Israil dialah penghambur
Kalau Firaun bisa bertaubat
Kalau Firaun telah bertaubat
Kalau Firaun diterima taubat
barulah rela aku
berdoa agar As-Sisi bertaubat
mendapat hidayah wal-inayat
Namun...doaku kini
kehancuran dan azab
celaka dan neraka
buat para penzalim
beliakkan bola mata mereka
sebelum tiba hari Tashkhasu Fihil Absar!
Posted by PERENUNG LANGIT at 6:55 PM 0 comments
Labels: Sajak
Posted by PERENUNG LANGIT at 2:47 PM 0 comments
Labels: Pandangan